Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia sempat geger akibat adanya pesta seks di Jakarta Utara. Dilansir dari situs berita Liputan 6 dan Republika, pihak berwajib melakukan razia yang diasumsikan sebagai pesta seks gay yang terjadi di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam razia tersebut setidaknya sekitar 100 orang tersangka ditangkap oleh pihak berwajib. Kejadian tersebut tidak hanya menjadi trending topic di Indonesia namun juga sampai ke media asing.
Beberapa kasus mengenai LGBT yang terjadi di negara kita juga telah menjadi sorotan di berbagai negara. Di antaranya acara pesta gay yang berlangsung di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, hukum cambuk pasangan gay di Aceh, adanya acara perkawinan gay di Bali, serta acara pesta gay di Surabaya. Bahkan baru-baru ini muncul kafe viral LGBT di Kafe Wow Jaksel pada 3 Mei 2022.
Lalu Sebetulnya Apa yang Dimaksud dengan LGBTQ+?
LGBTQ+ merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan lain-lain. Simbol “+” mewakili identitas gender dan orientasi seksual lainnya, termasuk di dalamnya panseksual dan two-spirit. Selain itu, komunitas LGBTQ+ meliputi kelompok aseksual, cisgender, interseks, nonbiner.
Perilaku kecenderungan LGBTQ+ di masyarakat muncul karena beberapa faktor, seperti berikut:
- Faktor Lingkungan, tempat pergaulan menjadi tempat berinteraksi dan bersosialisasi. Selain itu, pertukaran ide dan norma sering terjadi di lingkungan tempat kita hidup. Bergaul di lingkungan LGBTQ+ membuat kita terpengaruh dengan budayanya. Maraknya kelompok LGBTQ+ di Indonesia tidak terlepas dari adanya pengaruh asing, terutama budaya barat. Dengan berada di lingkungan yang seperti ini perilaku penyimpangan seksual yang sering dilakukan oleh kelompok LGBTQ+ juga marak berkembang di masyarakat.
- Faktor Keluarga, di dalam faktor keluarga peranan orang tua teramat penting dalam membentuk serta membangun pribadi anak. Dengan menanamkan nilai-nilai yang moral yang baik, anak akan terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang.
- Faktor Genetik, perilaku penyimpangan seksual yang dilakukan oleh kelompok LGBTQ+ seperti ini dapat terjadi karena adanya faktor keturunan. Suatu keluarga memiliki kecenderungan yang sama dengan generasi keluarga sebelumnya, terutama dalam kasus LGBTQ+.
Bahaya yang Ditimbulkan dari Perilaku Menyimpang LGBQ+
Perilaku menyimpang LGBTQ+ menimbulkan dampak, di antaranya adalah dapat menimbulkan penyakit serius yaitu seperti kanker anal, kanker mulut, meningitis dan HIV/AIDS. Tidak hanya ancaman kesehatan yang harus dihadapi oleh kelompok LGBTQ+. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelompok LGBTQ+ dengan pasangan sesama jenis memiliki permasalahan putus sekolah dibandingkan siswa yang memiliki orientasi seksual normal. Selain permasalahan pendidikan tersebut, kelompok LGBTQ+ juga berdampak pada keamanan masyarakat. Seperti pada kasus pelecehan seksual pada anak, yang beberapa pelakunya merupakan kaum homoseksual.
Solusi untuk Meminimalisir Perilaku Penyimpangan Seksual
Solusi yang dapat kita lakukan untuk mencegah perilaku menyimpangan ini di antaranya; dengan menjaga pergaulan, bijak menggunakan sosial media, perlu adanya kajian mengenai bahaya perilaku menyimpang LGBTQ+ dari segi kesehatan dan moral agama. Serta masyarakat perlu menaati undang-undang yang melarang tindak penyimpangan tersebut.
Untuk mengatur isu yang muncul karena kelompok LGBTQ+, di Indonesia sudah ada Pasal 292 KUHP dan Pasal 495 ayat (1) RUU KUHP. Kemudian, Pasal 495 ayat (1) RUU KUHP menerangkan tentang hukuman yang diterima bagi pelaku LGBTQ+. Lalu ada juga UU Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1 berkenaan dengan aturan hukum perkawinan di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah tentu protes keras mengenai LGBTQ+ sebab perilaku tersebut dianggap tidak sesuai dan menyimpang dari kaidah agama. Serta tidak mencerminkan budaya nilai luhur yang ada di Indonesia. Dibutuhkan bantuan dari semua pihak agar masyarakat lebih sadar akan dampak buruk dari perilaku penyimpangan tersebut. Harapannya, perilaku menyimpang LGBTQ+ bisa diminimalisir penyebarannya.
Baca juga: Piala Dunia 2022 dan Tamu yang Jumawa
Leave a Reply