Revitalisasi Bakat dan Minat Melalui Organisasi Kampus

Bisa dikatakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang sudah melekat sejak dini. Terkadang menjadi faktor terpenting dalam kehidupan seseorang guna mengembangkan dan meningkatkan potensi diri. Sehingga memudahkan untuk mengetahui fokus karir dan tujuan ke depannya. Sebagai generasi muda, tentu kita dituntut untuk dapat berperan aktif dan produktif dalam mengembangkan potensi diri. Kelak dapat menciptakan peluang dan masa depan yang lebih baik.

Maka tidak heran jika dewasa ini banyak organisasi yang bisa menjadi sarana atau wadah guna menampung bakat dan minat dari masing-masing individu. Termasuk di dalamnya adalah organisasi di kampus. Terlibat dalam organisasi di kampus tentu memberikan beberapa manfaat, seperti dapat berproses mengembangkan diri di dalamnya. Selain itu, mahasiswa dapat menjalin relasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut.. Serta mereka dapat mengembangkan hard skill maupun soft skill dimiliki, misalnya dalam bentuk communication skill dan leadership skill. Atau mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan sebuah permasalah, membuat sebuah keputusan, maupun teamwork. Sehingga kita dapat memahami kinerja dan mendapat nilai positif saat berorganisasi di kampus.

Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang bagaimana kita dapat memahami dasar dari sebuah organisasi sebelum kita menuangkan bakat dan minat.

Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Organisasi

Sebelum bergabung dengan sebuah organisasi, ada kalanya harus memahami profil dari organisasi tersebut. Penting untuk mengetahui bagaimana planning, organizining, staffing, leading, dan controling dalam organisasi tersebut. Sehingga kita dapat mengetahui dan memahami latar belakangnya. Kemudian, mengetahui visi dan misi yang menjadi landasan atau pondasi berdirinya sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan beberapa poin sebelumnya. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, calon anggota organisasi dapat memahami bakat dan minat yang di kemudian hari dapat dituangkan dalam sebuah organisasi.

Tak jarang dalam sebuah organisasi memiliki beberapa bidang atau divisi yang menjadi wadah bakat dan minat para anggotanya. Tentu hal ini dapat membantu anggota organisasi mengembangkan potensi diri yang dimiliki, namun tanpa menghilangkan aspek pengarahan dan pengedalian oleh pimpinan organisasi. Agar program kerja yang dibuat tetap berjalan dengan lancar namun bakat dan minat yang miliki dapat dituangkan dengan baik dan benar.

Sikap dan Kepuasan Kerja Perilaku Organisasi

Sikap dan kepuasan kerja merupakan sebuah kecenderungan seseorang dalam bertindak, berpikir dan berbuat yang mempengaruhi kinerja dalam suatu organisasi. Perlu adanya bentuk kenyamanan yang dibangun dalam budaya organisasi agar dapat memberikan konsistensi yang baik bagi setiap anggota. Tidak hanya kenyaman yang diberikan, namun juga rasa kebersamaan dan sikap toleransi antar sesama, sehingga bentuk solidaritas yang tinggi. Serta tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.

Untuk mencapai sikap dan kepuasan kerja tertentu perlu adanya komitmen dari masing-masing anggota. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dalam memegang sebuah amanah . Tujuannya agar semua anggota dalam organisasi dapat terlibat dengan baik dan mampu memberikan kontribusinya dalam program kerja yang dijalankan.

Kepemimpinan Organisasi

Kemampuan memimpin (leadership skill) dalam konteks ilmu managemen bisa dikatakan sebagai keterampilan yang harus dimiliki dalam menjalankan sebuah organisasi. Kemampuan memimpin dengan mengarahkan dan memotivasi para anggota dengan cara yang efektif dan efisien. Bukan rahasia umum, jika gaya kepemimpinan seorang pemimpin menjadi faktor utama berjalannya sebuah organisasi.

Baca juga: IMM FEB UMY Berhasil Terapkan Konsep Perencanaan dalam Organisasi

Seorang pemimpin organisasi juga perlu memiliki kemampuan untuk melihat potensi dari masing-masing anggota. Dengan kemampuan tersebut, seorang pemimpin dapat memberikan tanggung jawab atau menempatkan posisi anggotanya sesuai dengan potensi yang dimiliki, serta mengatasi konflik yang dapat muncul seketika. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian dalam mengatur organisasi baik dalam bentuk kompetensi operasioanl maupun karakter.

Menurut saya beberapa poin di atas menjadi dasar pemahaman kita selaku calon atau pun anggota yang telah tergabung dalam organisasi kampus. Dengan harapan akan terwujudnya manifestasi dan revitalisasi bakat dan minat yang dimiliki.

(Editor: Rifki Elindawati)

Aristyo Rahadiyan
Mahasiswa Jurusan Manajemen UMY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *