Nasib Tragis, Anak Tega Racuni Sekeluarga hingga Merenggut Nyawa di Magelang: Keharmonisan Keluarga Dipertanyakan

Bagi kebanyakan orang keluarga adalah segalanya. Keluarga adalah memberikan perlindungan dan dukungan kepada anggotanya dalam menghadapi hari-hari. Keluarga yang harmonis adalah dambaan bagi setiap orang. Sebab faktanya kehidupan dalam berkeluarga tidak selalu berjalan mulus bak cerita dongeng. Tidak jarang terdapat konflik-konflik yang memicu ketegangan di dalam keluarga. Tidak sedikit yang menjadikan konflik-konflik tersebut menjadi penyebab timbulnya tindak kekerasan fisik hingga merenggut nyawa seseorang.

Belum lama ini dunia pertelevisian digegerkan dengan berita beredarnya kasus pembunuhan satu keluarga dna hanya satu orang anak yang selamat. Kasus tersebut terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Setelah dilakukan penyidikan dan penelusuran dengan olah TKP, polisi menemukan fakta bahwa penyebab kematian satu keluarga tersebut dilatarbelakangi oleh anak kedua mereka yang diselimuti dendam terhadap orang tuanya. Anak tersebut mengaku geram dengan kedua orang tuanya yang sering menagih modal yang telah ia gunakan untuk berinvestasi, dengan nilai sebesar 400 juta rupiah. Nominal tersebut tentu merupakan nominal yang tidak sedikit, terutama bagi anak yang masih berusia 22 tahun.

Dilatarbelakangi dendam tersebut,  tersangka yang bernama Dhio (22) tega membunuh ayah kandungnya AA (58), ibu HR (54) dan kakak DK (25). Pembunuhan dilakukan dengan menaruh racun pada makanan ketiga korban. Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terdapat  zat beracun di dalam tubuh para korban berjenis sianida dan arsenik. Selain itu, polisi juga menahan mobil yang digunakan oleh tersangka untuk pengambilan zat kimia beracun yang dibeli secara online. Racun yang dipakai tersebut dapat meregang nyawa seseorang hanya dalam jangka waktu berkisar 15 hingga 30 menit. Akibat tindakan keji tersebut tersangka dapat dijatuhi hukuman seumur hidup maupun hukuman mati.

Kasus tersebut menjadi bukti bahwa segala hal kecil dapat memicu perselisihan dalam sebuah keluarga. Untuk bisa selalu mencapai keluarga yang harmonis, setiap anggota keluarga harus memahami hak dan kewajiban masing-masing. Dalam keluarga, peran ayah wajib memberikan teladan bagi seluruh anggota keluarga, seperti melindung, menjaga keluarga, hingga memenuhi kebutuhan keluarga menjadi tanggungjawab seorang ayah. Ayah berhak untuk mendapatkan kasih sayang dari seluruh anggota keluarga setelah usaha-usaha yang dilakukan sebagai kepala keluarga.

Selain peran ayah, peran ibu di dalam keluarga juga sama pentingnyanya. Seorang ibu harus bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Ibu berhak medapatkan cinta kasih dari sosok suami dan anak-anaknya karena telah menjalankan kewajibannya dengan baik. Bagian yang terakhir yaitu peran seorang anak, baik kakak maupun adik. Mereka adalah dambaan kedua orang tua mereka sejak sebelum mereka lahir.

Baca juga: Sering Mengedepankan Keinginan Hingga Lupa Rasa Kemanusiaan

Orang tua mereka tentunya sudah memikirkan berbagai rencana yang baik agar mereka dapat hidup dengan layak. Serta berusaha memastikan agar mereka tumbuh dengan tidak kekurangan apa pun termasuk kasih saying. Sejak berada di kandungan, seorang anak bahkan sudah memiliki hak atas kasih sayang dari keluarga terutama orang tuanya. Anak berhak untuk mendapatkan perhatian, ilmu dan waktu untuk mempelajari bagaimana dunia bekerja. Baik kakak maupun adik dalam suatu keluarga bertanggung jawab untuk mematuhi perintah orang tua mereka dan saling menghormati satu sama lain. Anak harus bisa menjaga nama baik keluarga dan menjadi kebanggaan bagi kedua orang tuanya. Dengan begitu keluarga yang harmonis bisa tercapai.

Dwinta Rachmanitta Lestari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *