Mendengarkan musik dapat menenangkan pikiran, menyegarkan tubuh, dan membantu orang mengelola rasa sakit dengan lebih baik. Baik sekadar mendengarkan melalui perangkat media maupun datang langsung ke konser musik. Sekelompok orang yang menikmati musik pada suatu konser itulah yang disebut skena. Ada banyak genre musik yang ada di Indonesia dan di dunia. Pada kali ini kita akan berkenalan salah satu genre musik, yaitu musik underground.
Apa Itu Musik Underground?
Ada banyak genre musik yang digemari oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun kali saya akan membahas salah satu genre musik bawah tanah atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan musik underground. Aliran musik ini merupakan aliran musik yang terdapat beberapa subgenre di dalamnya. Menariknya jenis musik ini bergerak sendiri atau independen dan mempunyai perbedaan dengan genre musik yang sudah dikenal banyak orang saat ini.
Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh genre musik underground, yakni elemen yang paling penting adalah drum yang keras dan memiliki distorsi gitar yang juga keras. Oleh karena itu, musik ini hanya bisa dinikmati oleh beberapa golongan orang. Bahkan masih ada banyak orang yang masih bingung di mana nikmatnya musik underground ini.
Musik Bawah Tanah atau Underground dan Terlahirnya Karya
Sebagian sub genre yang ada di dalam musik underground, sub genre tersebut adalah punk, metal, death metal, trash metal, black metal, metal core, rock, surf rock, alternative rock, hardcore. Genre musik ini memang digolongkan dengan jenis musik yang memiliki distorsi tinggi. Akan tetapi pada hakikatnya nama underground dipergunakan karena jenis musik ini menggambarkan pedoman independensi dan tidak bergantung atau terpengaruhi oleh pihak manapun dalam menciptakan karya maupun memasarkan karya.
Hal ini juga tercermin dari para pelaku genre musik ini yang kebanyakan memasarkan karyanya melalui perusahaan rekaman independen. Seperti yang kita ketahui, label rekaman independen telah digandrungi oleh anak muda dari berbagai kalangan dalam beberapa tahun terakhir. Musik indie yang saat ini digemari oleh generasi muda bukan lagi genre yang terdengar asing.
Lirik yang bermakna dan melodi yang ceria membuat musik indie sangat populer. Band seperti Payung Teduh, Efek Rumah Kaca, The Kick, The Jansen, The Adams, FSTVLST, The Sigit dan SORE adalah contoh musisi underground atau indie yang sangat populer saat ini. Musik dengan label independen ini begitu populer di kalangan kawula muda, karena pengaruh perkembangan teknologi. Bahkan di zaman sekarang, semua orang dapat melakukan rekaman musik di rumah sendiri.
Genre Ini Tidak Hanya “Karya” Semata
Musik independen sangat digandrungi generasi milenial saat ini, khususnya di Indonesia. Salah satu keunggulan musik independen adalah banyaknya musisi indie yang bermunculan dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini akhirnya menjadi pasar tersendiri dan banyak diminati kalangan muda. Sistem penjualan digital juga berkembang pesat dengan membagikan lagu-lagunya melalui platform online seperti Youtube, Spotify, Instagram dan platform lainnya yang mudah digunakan oleh anak muda.
Genre ini tidak hanya dinikmati sebagai media penghibur saja. Musik ini juga memiliki peran yang besar untuk mengekspresikan kebebasan di Indonesia dan menjadi media kritik politik, sosial, dan ekonomi. Gerakan musik underground Indonesia era 90-an turut andil dalam proses perubahan lanskap politik tanah air. Saat itu, gerakan musik terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa tahun 90-an dan menggulingkan pemerintahan Soeharto.
Banyaknya resource dan platform yang mendukung terciptanya karya membuat musik ini berkembang lebih cepat. Pesatnya perkembangan musik underground diharapkan juga akan melahirkan banyak musisi dan karya yang berkualitas sehingga lebih mudah untuk dinikmati dari berbagai lapisan masyarakat.
Skena Musik di Yogyakarta
Salah satu pencetus skena musik di Yogyakarta adalah Mas Joko a.k.a Joko Problemo yang mulai menggiati berbagai elemen musik yang ada di kota Istimewa tersebut pada tahun 1999. Pendorong Mas Joko untuk berkecimpung di dunia musik adalah video klip dari band rock legendaris asal Ibukota yaitu Slank yang berjudul Maafkan. Mas Joko berandai-andai bisa ikut berkumpul di Potlot sambil enjoy the moment dan menikmati musik. Angan-angan Mas Joko sedikit terwujud pada saat nongkrong di Studio Musik Lexrost, di sana Mas Joko banyak berbaur dengan banyak band dan menjadi pendorong Mas Joko terjun di dunia musik.
Hal itu yang menjadikan Mas Joko untuk nekat membuat Gigs yang berjudul Molotov di awal tahun 2000-an. Pada bulan Februari, event yang lama hilang ini muncul kembali di isi dengan sebagian besar band lokal Jogja sebagai formasinya.
Mas Joko memiliki banyak koneksi dengan dunia musik di dalam dan luar Yogyakarta, di antara teman-teman grupnya yang berbeda genre. Ia bahkan beberapa kali membawa grup-grup underground yang sedang naik daun untuk tampil di Yogyakarta. Mas Joko juga mengundang musisi-musisi asal Yogyakarta yang menurutnya memiliki ciri khas musik yang unik dan berbeda untuk tampil di berbagai gig di luar Yogyakarta seperti di Jakarta, Depok, dan Tangerang. Selama ini semua prosesnya berkat relasi baik yang ia bangun di berbagai acara musik.
Dan pada akhirnya generasi yang ada sekarang bisa menikmati berbagai genre musik yang ada di Yogyakarta. Band lokal asal Yogyakarta yang sekarang naik daun dan banyak digandrungi pemuda-pemudi contohnya adalah FSTVLST, The Kick, Skandal, The Meltings Mind, dan Grrrl Gang.
Leave a Reply