Ekonomi selama ini dinilai progresif, terlebih lagi sering mendapatkan kritik dan saran yang keras. Ada banyak macam pendapat, salah satunya adalah “ekonomi ekspolitatif” manusia dan lingkungan. Misalnya memperkerjakan anak di bawah umur dan memberi gaji di bawah standar. Kegiatan ekonomi pula dinilai hanya mengejar materi atau keuntungan semata, tanpa memperhatikan dampaknya, seperti praktik tambang dan pembakaran hutan. Maka untuk menjawab segala kritik yang ditujukan tersebut, mari kita mengenal konsep SDGs.
Mengenal Sustainable Development Goals
Sudah pernah mendengar SDGs? SDGs adalah singkatan “Sustainable Development Goals” atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, merupakan rencana aksi global yang telah disepakati oleh para pemimpin di seluruh dunia termasuk Indonesia. SDGs merupakan agenda pembangunan global yang dibentuk dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan, menjaga keberlanjutan sosial masyarakat, mengakhiri kesenjangan ekonomi, serta melindungi lingkungan.
SDGs disahkan pada tanggat 25 September 2015 untuk menggantikan Millenium Development Goals atau MDGs yang berakhir pada tahun 2015. SDGs ini ditargetkan akan tuntas pada tahun 2030 yang mana seluruh programnya fokus pada bidang ekonomi, sosial, kesejahteraan, dan lingkungan.
Ada satu prinsip utama yang ditanamkan oleh Sustainable Deveploment Goals yakni “Tidak Meninggalkan Satu Orang pun (Leave No One Behind).” Karena ada prinsip ini, SDGs harus memenuhi dua hal keadilan yakni keadilan prosedural dan keadilan subtansial.
Apa sih yang kita harapkan untuk masa depan?
Jika ditanya, tentu jawabannya adalah keluarga yang sehat, pendidikan yang merata, ekonomi yang kuat dan meningkat, dan lingkungan yang terawatt. Ini semua adalah cita-cita bersama. Maka dari itu, SDGs dianggap sebagai PR manusia hingga tahun 2030.
SDGs diharapkan mampu mengubah dunia kita. Sebab SDGs dinilai lebih komprehensif karena disusun dengan melibatkan banyak Negara (Universal). SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang mencakup semua rencana dan aksi global yang akan berlaku sampai tahun 2030, yaitu; (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera, (4) Pendidikan Berkualitas, (5) Kesetaraan Gender, (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak, (7) Energi Bersih dan Terjangkau, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infastruktur, (10) Berkurangnya Kesenjangan, (11) Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab, (13) Penanganan Perubahan Iklim, (14) Ekosistem Lautan, (15) Ekosistem Daratan, (16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Peran Indonesia dalam Melaksanakan SDGs
Indonesia, adalah salah satu negara yang berperan aktif dan mendukung program ini. Selain berperan aktif dan menerapkan program SDGs di Indonesia, hal terpenting adalah memberikan pembinaan dan literasi kepada masyarakat. Sebagai bukti komitmen politik pemerintah untuk melakukan program SDGs ini, Presiden Joko Widodo sudah menandatangani Peraturan Presiden SDGs nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan.
Indonesia merupakan negara peringkat keempat penduduk terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, dan negara konsumtif kedua di dunia. Hal ini karena konsumsi dan produksi yang tidak bertanggung jawab, membeli semua barang sesuai dengan keinginan bukan kebutuhan. Terlebih lagi, adanya berbagai pamflet yang memudahkan transaksi keuangan.
Serta banyak e-commerce yang bisa meningkatkan nilai konsumtif masyarakat karena menyediakan hampir seluruh kebutuhan manusia. Keinginan memang sulit untuk dihindari, namun secara tak sadar ini bisa menjadi masalah besar yang ada di Indonesia. Maka dari itu, sesuai dengan tujuan SDGs nomor 12, produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab sangat sesuai untuk diimplementasikan di Indonesia.
Perlahan tapi Pasti
2030 memang sudah di depan mata. Lalu apakah negara kita, Indonesia, sudah mencapai SDGs? Menurut Sustainable development Report 2022, Indonesia mengalami peningkatan sebesar 69,16% dari seluruh tujuan SDGs. Angka tersebut meningkat daripada tahun 2015. Melihat pencapaian ini, pasti menimbulkan pertanyaan “apa saja yang sudah dilakukan Indonesia dalam pencapaian SDGs ini?”
Tingkat kemiskinan yang semakin menurun, akses pelayanan publik yang semakin membaik, pendidikan yang semakin tercukupi dan tingkat literasi nasional yang semakin hari semakin tinggi, membuat Indonesia telah sedikit demi sedikit merangkak dalam pencapaian SDGs.
Baca juga: Wadas Melawan: “Kami belum merdeka! Justru semakin menderita.”
Tidak sampai di sini, akan banyak tantangan yang ada di depan. Oleh karena itu, program SDGs melibatkan seluruh aktor pembangunan seperti pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sektor swasta, akademisi, serta mahasiswa dan masyarakat yang harus bergerak bersama. Kita tidak cukup hanya mengenal, tapi marilah berjalan beriringan, saling berpartisipasi, dan pastikan tidak ada satupun teman kita yang tertinggal di belakang. Ingat, “Leave No One Behind”.
Leave a Reply