Krisis Identitas Nasional Mengancam Generasi Muda

Identitas nasional merupakan wujud dari kumpulan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam berbagai aspek pada kehidupan masyarakat. Keberagaman yang dimiliki seperti beragam macam suku, ras, budaya, bahasa, dan agama di dalamnya, menjadikan Indonesia dikenal sebagai negeri keberagaman. Keberagaman itulah yang menjadikan suatu ciri khas dan jati diri bangsa. Bahwa meskipun memiliki aneka ragam perbedaan tetapi mampu menciptakan satu kesatuan, keharmonisan, menghargai perbedaan, serta berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Mulai Tergerusnya Nilai Luhur Pancasila

Sebagai jati diri nasional, Pancasila yang merupakan warisan turun temurun dari generasi ke generasi secara perlahan mulai diabaikan keberadaannya ditengah era globalisasi. Pengaruh globalisasi sangatlah kompleks di tengah masyarakat, terutama generasi muda. Arus globalisasi yang berkembang dengan pesat ini dapat memberikan pengaruh yang besar bagi identitas nasional dan juga memiliki potensi sebagai penyebab merosotnya nilai-nilai budaya bangsa.

Dengan pesatnya perkembangan era globalisasi, menjadikan Indonesia terbawa ke arah peradaban ke barat-baratan atau modernisasi yang mempengaruhi masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan generasi muda. Dengan berkembangnya modernisai, hal ini mempengaruhi cara pandang dan pola hidup generasi muda bangsa Indonesia saat ini.

Hal ini dikarenakan baik individu maupun kelompok tidak menyadari betapa pentingnya makna Pancasila, sebagaimana dibuktikan dengan maraknya para generasi muda yang lebih mencintai gaya hidup ke barat-baratan, mengidolakan tokoh masyarakat asing, dan meniru setiap perilaku ke barat baratan. Akibatnya, budaya barat mulai menggantikan budaya bangsa yang saat ini mulai memudar. Hal ini jelas menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia saat ini sedang mengalami krisis identitas nasional.

Krisis Identitas Nasional

Bila kita lihat lagi banyak sekali permasalahan yang marak terjadi di tengah generasi muda saat ini seperti kekerasa, tawuran antar pelajar, maraknya seks bebas, bullying dan masih banyak lagi. Berbagai permasalahan tersebut merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan perlu dikhawatirkan. Identitas bangsa kini telah merosot sangat jauh dan kini kita telah diambang kehilangan jati diri bangsa.  Kita tidak mampu menghentikan globalisasi yang ada namun kita bisa menghadapi apa yang telah terjadi di hadapan kita.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, hal yang harus kita lakukan demi menjaga identitas nasional Indonesia di tengah globalisasi adalah pentingnya kesadaran diri bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan akan budaya dan warisan dunia yang harus kita jaga. Masyarakat harus lebih memperhatikan remaja di sekitarnya sebagai cara untuk menyelesaikan masalah. Orang tua juga harus berkontribusi aktif dalam pengembangan karakter anaknya.

Untuk mencegah kenakalan remaja, lembaga pendidikan juga harus mendorong siswa mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan positif. Kemudian, kita bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila pada keseharian dengan menyaring pengaruh budaya dari luar secara teliti, selektif menerima budaya barat, dan mencintai kebudayaan dalam negeri.

Kesimpulan

Menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari justru membawa dampak baik bagi sesama. Karena sesuai pada sila-sila Pancasila kita diajarkan untuk saling tolong menolong, menghargai akan perbedaan dan juga mengajarkan kita bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan dan hak yang sama dalam berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Apakah Manusia Memilki Kebebasan? Sedangkan Alam Memiliki Aturan?

Kita dapat menyimpulkan dari pembahasan di atas mengenai keadaan krisis identitas nasional mengancam generasi muda Indonesia saat ini,  bahwa memudarnya identitas bangsa Indonesia tergantung pada seberapa dini kita menyadari betapa berharganya menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memaknai Pancasila sebagai ciri khas dan identitas Indonesia, serta sebagai mana kita hidup dalam keberagaman agama, budaya, dan norma sosial yang berlaku.

Jenny Najwa Athifah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *