Beberapa bulan terakhir, rasa-rasanya bioskop Indonesia digempur film-film bergenre horor dari berbagai Rumah Produksi. Sebutlah Pengabdi Setan 2, Ivanna, Jagat Arwah, Pamali, Jailangkung, hingga yang akan saya bahas di sini, film Qodrat. Entah bagaimana, pangsa pasar film horor tampak menjanjikan di negara ini, atau memang sedang fasenya saja genre horor, kelak berganti dengan genre-genre lainnya?
Awalnya saya enggan menonton lagi film horor di bioskop, karena sudah lelah menghadapi genre yang itu-itu lagi. Tapi, melihat banyak sekali ulasan film Qodrat di twitter berseliweran mengatakan filmnya worth-to-watch, jadilah saya penasaran. “Wah ini ulasan jujur nih; ada banyak, terkini, dan bukan dari akun-akun peminat film. Harus ke bioskop kayaknya,” ucap saya dalam hati sekaligus membulatkan tekad untuk berangkat ke bioskop.
Ketika Menonton Film Qodrat
Benar kata orang-orang, tidak boleh telat masuk studio bioskop, karena ada adegan penting di awal-awal. Tidak hanya penting, tapi juga bikin jantung berdegup kencang. Belum sepuluh menit film diputar, sudah dibuatnya satu bioskop tegang tak karuan. Walaupun secara keseluruhan tidak banyak jump scare, namun sukses menghadirkan nuansa mencekam.
Saya akui, saya bukan tipikal mata yang selalu melek ke layar ketika nonton film horor, sesekali saya menutup mata dan membuat lelucon sekadar untuk tertawa mengalihkan rasa takut. Lebih-lebih film Qodrat mengingatkan saya pada film horor ala Hollywood seperti The Conjuring, The Exorcist, dan Annabelle. Bedanya, film Qodrat terasa lebih dekat karena mengambil local wisdom di Indonesia dan agama yang saya anut.
Dalam film Qodrat banyak sekali pelafalan ayat-ayat suci Al-Quran beserta terjemahnya yang disematkan di layar. Ustadz Qodrat yang diperankan oleh Vino G. Bastian mampu melafalkan dengan baik. Saya rasa, meskipun film Qodrat adalah debut film horor pertama Vino G. Bastian, tapi aktingnya lebih memukau daripada di film Perfect Stranger dan Miracle in Cell No. 7 yang tidak lama ini tayang. Di tambah lagi, rekan main Vino G. Bastian di film Qodrat adalah istrinya sendiri, Marsha Timothy yang berperan sebagai Yasmin, sehingga adu akting mereka tik-tok banget, alias effortless dan enak ditonton.
Selain horor, film Qodrat juga menyajikan laga aksi yang bukan kaleng-kaleng. Bahkan, Marsha Timothy mengaku harus digantikan oleh stunt double di beberapa adegan. Hal lain yang menarik menurut saya dari film Qodrat adalah Alif Amri yang dimaikan oleh Kaenu Azka. Sebagai aktor muda pendatang baru, aktingnya perlu dikasih dua jempol. Kehadirannya menambah deretan aktor muda berbakat selain Muzakki Ramadhan dan Muhammad Adhiyat.
Muhasabah Sebagai Seorang Muslim
Film horor yang diproduksi keroyokan oleh enam rumah produksi dan tiga penulis naskah ini, ternyata bukan sekadar horor aksi belaka. Kalau biasanya di film horor lain kehadiran ustadz hanyalah sebagai figuran, kali ini justru sebaliknya. Ada banyak dialog yang membuat saya tertampar sebagai seorang Muslim. Ada banyak ayat-ayat Allah SWT yang bergema di telinga. Sehingga perasaan takut akibat menonton film Qodrat juga diselimuti getaran di dada akan betapa nistanya kita.
Film Qodrat memperlihatkan proses ruqyah yang dapat disimpulkan bahwa jin dan setan paling suka pada jiwa-jiwa yang lemah. Seperti perasaan insecure dan merasa tidak dicintai dalam diri Alif Amri, perasaan bersalah dalam diri Asha, ketakutan dalam diri Yasmin, dan rasa dendam pada diri Ustadz Qodrat itu sendiri. Tidak heran jika sedang diselimuti perasaan negatif dan banyak masalah hidup, dari segi pandangan agama, Islam menganjurkan ummatnya untuk sholat dan sabar—memohon pertolongan, petunjuk, dan ridhoNya.
“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al Baqarah: 45)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153)
Akhir kata, saya tidak menyesal menonton film Qodrat dan menantikan kelanjutan perjalanan Ustadz Qodrat selanjutnya. Oiya, ada adegan terakhir di film Qodrat yang bikin saya ngakak, hahaha. Tapi gak akan saya tulis karena “no spoiler please“.
Leave a Reply