Seperti yang kita ketahui di era sekarang banyak bisnis baru yang berkembang secara efisien, mudah dan memanfaatkan teknologi. Contoh, bisnis online shop. Tetapi di balik maraknya perkembangan bisnis yang sangat pesat, ada bisnis lain yang tidak bisa mengikuti perkembangan. Bahkan bisnis tersebut akan mati di pasarannya jika tidak bisa mengikuti atau menyesuaikan dengan perkembangan baru. Ada dua jenis inovasi yang dilakukan para pengusaha pada era sekarang, yaitu sustaining innovation dan disruptive innovation.
Perbedaan Sustaining Innovation dan Disruptive Innovation
Sustaining innovation adalah sebuah inovasi yang menyempurnakan inovasi terdahulu yang sudah ada sebelumnya, dan tidak meninggalkan atau merubah pasar lama. Sedangkan disruptive innovation adalah sebuah inovasi yang membuat pasar baru dan mematikan pasar lama.
Konsep dari inovasi disruptive yaitu mengembangkan produk yang telah ada sebelumnya dan menggantikannya dengan produk baru, dan produk tersebut adalah produk yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Disruptive innovation menciptakan jenis konsumen yang jauh berbeda sebelumnya pada pasar lama, hal ini bertujuan untuk menurunkan harga agar lebih murah dari harga pasar lama. Contoh dari disruptive innovation sendiri adalah terciptanya transportasi online sehingga mematikan pencaharian tukang becak, delman, dan lain sebagainya.
Dampak Kehadiran Disruptive Innovation
Tentunya ini menjadi pengaruh besar atau bahaya dalam dunia usaha. Zaman dahulu, jika kita bepergian sering kali menggunakan angkutan umum, seperti bus, angkot, dan ojek yang dikelola oleh perorangan. Namun, munculnya disruptive innovation ini merubah segalanya. Jika kita ingin berpergian tetapi tidak ada kendaraan, sekarang sangat mudah karena sudah terciptanya berbagai macam aplikasi transportasi online, seperti gojek, grab, maxim, dan lain-lain.
Baca juga: Kebablasan Eksplorasi Digital Bagi UMKM: Cyberloafing vs Gamifikasi
Hal tersebut menyebabkan tukang becak dan ojek perorangan yang tidak paham akan teknologi menjadi rugi atau tidak mendapat penghasilan seperti dulu lagi. Sehingga sering kali kita temui tukang becak mengemis di sudut lampu merah, karena penghasilan mereka berkurang sehingga mereka tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Seperti yang kita ketahui bahwa disruptive innovation bisa menimbulkan ancaman dari segala aspek, termasuk dalam teknologi dan informasi. Karena itulah disruptive innovation mempunyai syarat agar dapat diterapkan.
Agar Disruptive Innovation Dapat Diterapkan
Syarat disruptive inovation agar dapat diterapkan antara lain yaitu:
- Inovasi baru yang diciptakan tersebut tidak berkembang secara linier dari teknologi yang telah ada sebelumnya.
- Inovasi baru yang diciptakan memanfaatkan peluang yang muncul saat inovasi yang lama sudah terlalu canggih serta kompleks untuk customer.
- Berkaitan dengan poin kedua, yaitu: inovasi baru yang dihasilkan bukanlah inovasi yang lebih canggih dari sebelumnya. Disruptive innovationsendiri merupakan inovasi yang lebih mudah digunakan dan lebih fungsional. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, diharapkan inovasi baru yang dibuat bisa menjadi lebih canggih, mudah digunakan serta juga lebih murah agar dapat dijangkau oleh banyak kalangan.
Kelebihan Disruptive Innovation
Akan tetapi di sisi lain, disruptive innovation juga memiliki kelebihan atau hal positif. Contohnya, di zaman dahulu jika kita mau berkomunikasi jarak jauh atau menelpon, kita harus pergi ke wartel. Namun dengan adanya disruptive innovation yang menciptakan ponsel, kini ketika kita mau berkomunikasi jarak jauh tidak harus ke wartel dahulu. Seiiring berkembangnya teknologi sekarang, apapun dapat diakses dengan mudah di dalam genggaman kita. Jadi, adanya disruptive innovation ini fifty fifty. Oleh karena itu, kita harus berpikir out of the box agar tidak tertinggal.
Leave a Reply