Desa Wisata Tinalah: Contoh Nyata Penerapan Digital Tourism

Dalam upaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui salah satu sektor yaitu pariwisata. Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia pada bulan April 2022, mengalami kenaikan sebesar 172,27 persen. Provinsi Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan komoditi pendapatan daerah.

Sebagai salah satu contoh adalah Desa Wisata Tinalah di Kulon Progo, Yogyakarta, terus berupaya berkembang agar dapat dikenal oleh para wisatawan. Program yang dilaksanakan oleh Desa Wisata Tinalah dalam mengembangkan wisatanya agar mendatangkan wisatawan untuk terus hadir adalah melalui program Digital Tourism. Berbasis aplikasi mobile yang bernama “Desa Wisata Tinalah Visiting Jogja”.

Apa itu Digital Tourism?

Digital tourism adalah sebuah strategi untuk mempromosikan potensi unggulan suatu daerah melalui platform berbasis teknologi dengan target generasi milenial. Digital tourism merupakan salah satu program kerja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk memperkenalkan pariwisata baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Di mana target kunjungan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia adalah 20 juta wisatawan mancanegara.

Saat ini wisatawan cenderung melakukan perjalanan dimulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look). Kemudian memesan paket wisata yang menarik (book), hingga membayarnya secara daring. Dengan kata lain, kini wisatawan melakukan search and share menggunakan media digital. Kehadiran digital tourism diharapkan akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Pengembangan Digital Tourism di Desa Tinalah

Desa Wisata Tinalah menyuguhkan pemandanagn alam yang indah dan asri, dengan disuguhkan kawasan sungai Tinalah Purwoharjo. Mulai dari hamparan sawah hingga pemandangan bukit dan gunung. Serta didukung oleh kebudayaan dan kultur warga desa yang ramah dan memiliki nilai-nilai kehidupan yang berdampingan dengan alam. Sehingga, kawasan wisata desa tersebut memberikan dampak positif bagi wisatawan yang hadir. Tidak hanya sebagai wisata yang menyuguhkan keindahan, tetapi juga memberikan kedamaian bagi pengunjung yang datang.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Singgih Rahardjo, “Desa Tinalah masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia pada tahun 2021 yang bersaing dengan total 1.831 desa wisata yang ada di Indonesia. Desa Wisata Tinalah bukan hanya menjual keindahan alam untuk mendatangkan turis, tetapi juga mengembangkan aplikasi layanan yang bisa menjadi sarana hiburan dan edukasi wisatawan.”

Selain itu, Desa Tinalah juga memiliki potensi kuliner yang dapat dinikmati oleh wisatawan, mulai dari kripik debog (batang) pisang, wingko, kopi, dan cokelat. Semua itu merupakan salah satu bentuk dari potensi wisata yang komprehensif untuk mendukung desa wisata yang potensional.

Dengan aplikasi mobile “Desa Wisata Tinalah Visiting Jogja”, wisatawan mendapatkan program digital tourism dengan menyelesaikan penjelajahan Tempat Wisata Jogja di Dewi Tinalah, program tersebut dapat diakses secara gratis dan nantinya wisatawan akan mendapat e-sertifikat secara otomatis sebagai reward. Salah satu fitur yang unggul di dalamnya adalah fitur “Baca Aura”, fitur ini mendorong wisatawan untuk belajar tentang lingkungan, mengenali nama, dan karakter dari berbagai jenis tanaman yang ada di Desa Tinalah.

Tujuan Aplikasi Mobile di Desa Wisata Tinalah

Dengan pengembangan konsep digital tourism berbasis aplikasi mobile tentunya menjadi harapan untuk menjadikan kawasan wisata tersebut semakin berkembang dan dikenal. Serta diharapkan dapat mendorong perekonomian dan bisnis masyarakat dengan memanfaatkan potensi digitalisasi.

Adanya perkembangan digitalisasi dan teknologi ini tentunya menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita semua. Peluang untuk menjadikan potensi tersebut menjadi hal yang bermanfaat dan mendorong mobilisasi sektor ekonomi (khususnya pariwisata). Menjadi tantangan yang berat dalam menciptakan percepatan inovasi digital yang ramah lingkungan, namun memberikan layanan yang cepat dan mudah.

Dampak dari Digitalisasi Desa Wisata Tinalah

Konsep relisiensi merupakan bagian penting dari industri pariwisata. Relisiensi dalam suatu organisasi ditandai dengan kemampuan organisasi tersebut membuat pengalaman positif dan potensial baik untuk sektor sosial, politik, ekonomi maupun fisik. Pemanfaatan teknologi digital Dewi Tinalah memberikan dampak yang cukup besar. Eksistensi dalam pemasaran digital pada media sosial membantu meningkatkan kunjungan wisata dan ekonomi masyarakat setempat.

Adanya berbagai sosial media juga dapat memudahkan wisatawan dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang lengkap. Seperti paket wisata dan metode pembayaran tanpa harus datang ke lokasi. Digitalisasi desa wisata menjadi penting untuk mengembangkan desa wisata sehingga menjadi semakin populer di masyarakat.

Fadlia Salsabila
Mahasiswi Perbankan Syariah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *