Bikin Peluangmu Sendiri, Bukan Cuman ‘Scroll-scroll’ Aja

Gak ada habis-habisnya kalau kita membahas tentang kemajuan teknologi. Belakangan ini banyak banget perusahaan rintisan yang dikenalkan. Salah satunya aplikasi Tiktok. Pengguna Tiktok telah tersebar di seluruh penjuru dunia, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa bahkan kalangan lanjut usia pun ikut menggunakaknnya.

Tiktok merupakan aplikasi berbasis teknologi internet buatan China (awalnya diberi naman Douyin) yang pertama kali dikenalkan pada bulan September tahun 2016 dengan platform video musik. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuat video pendek (15 detik) dan bisa ditambahakan musiknya. Seiring perkembangannya, Tiktok mengupgrade fitur yang ditawarkan menjadi lebih banyak, seperti ; filter/efek, voice changer, tulisan, pesan, membagikan postinga orang lain,  serta berkomentar, yang mana fitur-fitur ini dapat digunakan dengan mudah serta gratis.

Tiktok seakan memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk membuat konten sekreatif mungkin. Sistem penggunaannnya apabila video yang dibuat disenangi banyak orang maka akan masuk beranda atau istilah Tiktoknya adalah FYP (For Your Page) yang artinya menjadi video rekomendasi untuk pengguna tiktok lainnya. Lebih kerennya lagi, sekarang ini Tiktok telah menyediakan fitur Live dan Tiktok Shop, hal ini tentunya menarik minat semua kalangan dan peluang baru dalam bisnis perekonomian.

Baca juga: Manusia dan Waktunya

Ternyata pada tahun 2022, berdasarkan data CB Insights, ByteDance Tiktok merupakan perusahaan Starup dengan valuasi terbesar di dunia per kuartal I/2022. Angka ini sangat menarik perhatian para investor terutama investor pemula dari kalangan anak muda. Berikut dampak negatif dan positif dari Tiktok.

6 Dampak Negatif Penggunaan Tiktok:

  1. Konten Tiktok tergolong bebas: Tiktok tidak ada filter, di mana kebanyakan sangat tidak layak untuk dilihat terutama bagi anak-anak. Seperti konten dewasa, vulgar, dan pornografi.
  2. Konten berisi beita Hoax: Beberapa akun berkedok media berita seringkali membagikan berita bohong baik berhubungan dengan politik, sosial masyarakat, agama serta media hiburan/artis. Konten seperti ini merugikan beberapa pihak.
  3. Konten provokasi: Membandingkan satu produk brand makeup tertentu dengan cara menjatuhkan produk lainnya sehingga dapat menjatuhkan nilai jual suatu produk tertentu.
  4. Terlalu lama bermain Tiktok sampai lupa waktu dan pekerjaan (Cyber Addict): Fitur FYP yang ditawarkan Tiktok mengikuti algoritma video yang disukai oleh pengguna. Oleh karena itu akan menyebabkan ketagihan. Berdasarkan data dari Tensor Tower, rata-rata pengguna Tiktok menghabiskan lebih dari 1,5 jam (95 menit)/hari. Berdasrkan pengalaman pribadi saya, tau betul bahwa saya pernah menghabiskan waktu setidaknya 3 jam/hari menggunakan Tiktok.
  5. Cyber psychology: Perilaku pengguna Tiktok tidak dapat dikontrol. Hal ini dapat terlihat dari komentar-komentar yang sering kali mengarah pada bully baik secara fisik maupun verbal yang dikemas dalam candaan.
  6. Pedagang yang tidak Amanah: Seringkali ditemukan saat berbelanja melalui Tiktok barang yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi pada produk yang ditawarkan, oknum- oknum ini tentunya sangat meresahkan bagi pedagang yang benar benar berjualan dan tentunya pembeli juga akan mengalami kerugian.

6 Dampak Positive Tiktok

  1. Konten motivasi: Beberapa Tiktoker membagikan kisah motivasi mereka yang mana hal ini tentu secara tidak langsung membuat penonton juga termotivasi untuk jauh lebuh baik. Salah satu Tiktoker yang bisa dijadikan motivator adalah Kak Clarissa Putri tentang cerita dan perjuangan menuju berat badan ideal. Salut banget deh sama perjuangan Kak Clarissa dan dari komentar yang ada, banyak sekali orang-orang yang termotivasi untuk gaya hidup lebih sehat.
  2. Ilmu parenting: Seorang Tiktoker bernama Halimah membagikan seputar ilmu parenting di akun Tiktoknya. Banyak sekali ilmu yang disampaikan, serta bisa berkonsultasi kepada beliau yang mana pendidikannnya sesuai dengan ilmu parenting. Pada konten yang dibagikan oleh Kak Halimah kita dapat memandang persoalan dari dua sudut pandang, baik dari segi anak dan orang tua.
  3. Semua orang bisa menjadi influencer: Tiktok memberikan peluang bagi semua orang untuk menjadi influencer melalui konten yang dibagikan, Tiktok mempunyai sebuah program yaitu Tiktok Afiliasi yang mana kita hanya perlu mempromosikan dan membagikan link produk yang dijual, nantinya apabila produk terjual maka creator akan memndapatkan persentase 10% dari harga produk. Program ini sangat menarik karena tidak memerluka modal serta dapat dilakukan darimanapun dan kapanpun.
  4. Tiktok shop: Di Tiktok kita bisa berbelanja maupun berjualan selayaknya pada aplikasi e-comerce lainnya. Semua barang yang dibutuhkan tersedia mulai dari kebutuhan pokok sampai dengan barang yang bersifat aksesories. Fitur ini membuka peluang baru yang mana para penjual mampu menjangkau pasar yang lebih luas, dari sisi pembeli juga mendapatkan keuntungan karena terdapat potongan serta voucher gratis ongkir.
  5. Media donasi dan penggalangan dana: Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada 21 November 2022 di Cianjur terjadi gempa berkekuatan 5,6 SR yang menyebabkan kerusakan serta banyak korban Jiwa. Pada waktu itu beberapa orang membuka penggalangan dana memalui Tiktok baik berupa pakaian maupun bantuan makanan dan uang. Donasi yang terkumpul sangat membantu para korban yang terdampak bencana tersebut.
  6. Media untuk mendapatkan keadilan (kekuatan Netizen): Beberapa kali pernah mucul pada fyp saya, orang-orang yang mencari keadilan melaui dukungan/suara dari netizen. Salah satu contohnya yang sempat viral seorang pelajar SMA yang batal menjadikan Pasukan Paskibraka tingkat Kabupaten bernama Koko Ardiansyah dari Labuhanbatu, Sumatera Utara, karena digantikan oleh anak Bupati. Hal ini sontak menjadi sorotan netizen yang mengkritik keras kecurangan ini. Meskipun Koko Ardiansyah tetap tidak ikut menjadi Petugas Paskibra, setidaknya hukum sosial telah berjalan.

Setelah pembahasan singkat tadi, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Tiktok mempunyai dampak baik dan buruk. Di sinilah kebijakan kita sebagai pengguna dibutuhkan bahwa segala hal tergantung bagaimana kita menggunakannya. Di era berbasis teknologi sekarang ini banyak peluang yang bisa digunakan baik dari segi eknomi, sosial, pendidikan, Kesehatan, dll, termasuk salah satunya memanfaatkan Aplikasi Tiktok.

Diharapkan ke depannya kita tidak hanya sebagai penonton, tetapi juga menjadi konten creator yang mampu mengambil sisi baik dari aplikasi Tiktok.

Titi Deduri Azayu
Mahasiswa Perbankan Syariah UAD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *