Apakah Manusia Memilki Kebebasan? Sedangkan Alam Memiliki Aturan?

Dari tahun ke tahun selama saya hidup, semenjak kelahiran saya di tahun 2001 hingga saat ini 2022 akhir, saya tidak terlepas dari berita-berita bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan dan lain sebagainya, dengan terjadinya bencana alam tentu membuat kita sebagai manusia yang hidup di bumi ini menjadi khawatir dan ketakutan.

Apakah semua bencana alam yang terjadi tidak ada hubungan dengan manusia? Terjadinya bencana alam tidak lain karena ulah manusia itu sendiri, keegoisan manusia dalam memenuhi keinginanya dan tidak memikirkan dampaknya terhadap alam menggambarkan bahwa manusia hanya ingin memperoleh kesenangan dan kepuasan, tetapi apakah dengan seperti itu manusia memiliki kebebasan dalam menjalani kehidupan di alam semesta ini, terutama di dunia? Tentu tidak, karena manusia adalah bagian dari alam, dan alam pasti memiliki aturan.

Alam Beserta Aturannya

Seperti halnya kita berkunjung kerumah orang, kita tidak bisa bertindak semaunya, masuk ke kamar pemilik rumah, membalikkan meja, membanting televisi, membanting vas bunga dan lain sebagainya yang tidak menjadi hak kita, begitu pula kita sebagai manusia yang tinggal di bumi, kita tidak bisa berbuat semaunya hanya untuk memenuhi keinginan dan kepuasan yang ingin diraih.

Manusia tinggal di bumi ini tidak lain hanya seperti pendatang, seperti kata pepatah jawa, urip mung mampir ngombe”, manusia hidup di dunia ini hanya numpang sebentar untuk keberlangsungan hidup yang nantinya akan meninggalkan dunia ini dengan kematian. Semua manusia akan mengalami kematian, maka dari itu kita sebagai manusia di zaman sekarang yang nantinya akan ada generasi penerus yang meneruskan kehidupan di dunia ini, kita harus memikirkan serta melakukan tindakan terhadap kelestarian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan.

Manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya lingkungan yang bisa memenuhi kebutuhannya, manusia juga tidak boleh berprilaku semaunya terhadap lingkungan tanpa memikirkan dampaknya, seperti menebang pohon sembarangan, membuang sampah ke lautan, serta perilaku negatif kita lainya sebagai manusia yang merugikan ataupun merusak alam hanya untuk memenuhi keingan dan kepuasan.

Di saat manusia mengalami luka di bagian manapun, tentu itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia itu secara menyeluruh, begitu pula dengan alam. Di saat tanahnya dikeruk untuk diambil hasil buminya, hutanya ditebangi dan lautnya dikotori, alam tidak akan hanya diam, alam memiliki aturan-aturan yang harus dipahami oleh manusia demi keberlangsungan hidup mereka.

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

Disadari ataupun tidak perilaku manusia terhadap lingkungan akan berimbas balik kepada manusia itu sendiri, manusia memiliki keinginan untuk mencapai kepuasan yang ingin didapatkan, tetapi alam juga memiliki aturanya, manusia dalam memenuhi kebutuhanya tidak terlepas dari hasil alam.

Seperti teori yang dikemukakan oleh Abraham maslow, bahwa manusia memiliki 5 kebutuhan dasar dalam hidupnya, di mana kebutuhan-kebutuhan yang berada di tingkat dasar harus terpenuhi ataupun tercukupi sebelum kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Ini menjelaskan bahwa kebutuhan paling dasar yang manusia harus penuhi adalah kebutuhan fisiologi, kebutuhan ini menjadi kebutuhan primer manusia agar bisa bertahan hidup, seperti oksigen, makan dan minum.

Untuk memenuhi kebutuhan primer, tentu manusia memerlukan hasil alam agar bisa bertahan hidup, tetapi apakah hasil alam bisa memenuhi semua kebutuhan manusia di zaman sekarang, dengan jumlah populasi manusia yang bertambah banyak tanpa adanya andil manusia untuk melestarikanya?

Dari tahun ke tahun jumlah penduduk bumi meningkat, dan ini menandakan bahwa lebih banyak manusia yang harus mendapatkan oksigen, makan dan minum untuk keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. Kita sebagai manusia tidak bisa berbuat semaunya atau berbuat dengan bebas terhadap lingkungan tanpa memikirkan dampak apa yang akan terjadi.

Kebebasan menurut Pythagoras

Jika berbicara mengenai kebebasan, apakah kebebasan itu dengan berbuat semau apa yang ingin kita lakukan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita harus tahu arti dari kebebasan yang mungkin ini bisa kalian setujui maupun tidak. Jika kita lihat dari KBBI, kebebasan adalah keadaan bebas, kemerdekaan. Mengingat kita sebagai manusia yang hidup di alam semesta ini terutama di planet yang bernama bumi, tentu bumi sebagai bagian dari alam semesta memiliki aturan begitu pula kita sebagai manusia bagian dari bumi itu sendiri.

Menurut Pythagoras, “tidak ada manusia bebas yang tidak bisa menguasai dirinya dan tidak ada manusia bebas yang tidak bisa memerintah dirinya.” Kunci kebebasan adalah ketika manusia bisa menguasai dan memerintah dirinya sendiri, yang dimaksud menguasi di sini adalah kita bisa membedakan yang mana yang baik yang buruk, yang mana bermanfaat dan yang mana tidak memberi manfaat, sedangkan yang dimaksud dengan memerintah adalah ketika kita sebagai manusia bisa memerintah diri kita untuk melakukan hal ataupun tindakan yang baik dan bermanfaat sebagai manusia.

“Aku hari ini libur dan aku bebas untuk melakukan apapun, aku memilih untuk bermalas-malasan,” dari contoh ini bisa kita simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan menandakan bahwa manusia tersebut belum bebas, karena dia tau antara bermalas-malasan dan belajar lebih baik yang mana. Antara bermalas-malasan dan mengikuti kegiatan bersih-bersih desa lebih bermanfaat yang mana, dan dia tidak bisa memerintah dirinya untuk mengerjakan hal yang lebih baik ataupun bermanfaat sebagai manusia.

Baca juga: Avatar 2: Mengangkat Isu Krisis Lingkungan dalam Bingkai Sinematik

Kebebasan Manusia Terhadap Alam

Selama manusia hidup di bumi, dan manusia adalah bagian dari bumi, manusia tidak akan memiliki kebebasan yang benar-benar bebas, di mana manusia bisa bertahan hidup di bumi ini butuh bantuan dari hasil bumi itu sendiri. Jika merujuk dari apa yang dikatakan Pythagoras, manusia selama hidup di dunia ini memiliki kebebasan di saat dia bisa menguasai dan memperintah dirinya, jadi kebebasan yang dimiliki manusia terhadap alam hanya bisa terwujud saat manusia itu sadar dan melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang terdapat di alam semesta ini, terutama bumi.

Sebagai makhluk hidup yang ingin mempertahankan kehidupan sekarang hingga generasi yang akan datang, serta menjaga kelestarian alam, sangatlah penting manusia bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa adanya perusakan. Mari kita sebagai manusia yang dikaruniai kelebihan berpikir menjaga kestabilan alam agar bisa dinikmati juga oleh generasi mendatang.

Ahmad Imam Mustakim
Mahasiswa Prodi Manajemen UMY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *